Kecemasan adalah ketidak-mampuan individu dalam
mengendalikan emosi dan perasan antara ketakutan dan kekhawatiran (Hyun, 1999),
yang kuat serta meluap-luap (Chaplin, 2006) yang menyebabkan kegelisahan
irasional (Mcloone,2006), dan perasaan tidak nyaman pada individu tersebut
(Tell, 2010). Freud juga berpendapat bahwa kecemasan merupakan pengalaman
subyektif individu mengenai ketegangan-ketegangan, kesulitan-kesulitan dan
tekanan yang menyertai suatu konflik atau ancaman (Basuki, 1987; Hanum, 2002)
Kecemasan didefinisikan sebagai konsep yang terdiri
atas dua dimensi utama, yaitu kekhawatiran (worry) dan emosionalitas
(emotionally). Dimensi emosi merujuk pada reaksi fisiologis dari system saraf
otonomik yang timbul akibat rangsangan atau perasaan yang tidak menyenangkan
dan reaksi-reaksi emosi terhadap hal-hal buruk yang dirasakan individu ketika
menghadapi situasi yang kurang menyenangkan (Hidayah,2004). Dimensi
kekhawatiran merupakan aspek kognitip dari kecemasan yang di alami, berupa
pikiran negative tentang diri dan lingkungannya dan perasaan negative terhadap
kemungkinan kegagalan yang akan dihadapinya beserta konsekuensinya (Fiedman,
1997).
Kekhawatiran adalah
gambaran proses kognitif antisipatif yang dapat dipicu oleh pikiran
yang berhubungan dengan kejadian realitis atau tidak realitis (Brown, 2006),
berupa pikiran negatif tentang diri dan lingkungannya dan perasaan negatif
terhadap kemungkinan kegagalan (Hidayah, 2004).
No comments:
Post a Comment