Narayo dan Onstein (Tart,1997; Prabowo,2007)
mengklarifikasikan meditasi menjadi tiga jenis (1) Meditasi Konsefatif (2)
Meditasi Pembukaan (Opening up meditation), dan (3) Mediatsi Ekpresif. Namun
tart hanya memberikan gambaran pada dua jenis meditasi yaitu meditasi
konserfatif dan meditasi opening up meditation.
Teknik meditasi konserfatif pada dasarnya memberikan
instruksi untuk memperhatikan secara penuh pada hal tertentu, dapat berupa
objek eksternal yang terlihat nyata atau sensasi internal seperti tarikan
nafas. Sedangkan opening up meditation pada dasarnya mengacu pada keragaman
teknik bertujuan membantu seseorang meningkatkan kepekaan dan kesadaran penuh
dari apapun yang terjadi padanya, menjadi pengamat yang sadar (Consius
Observer) dalam mengamati apa yang terjadi tanpa harus bereaksi padanya.
Ken Wilber (Rowan,1993;Prabowo,2007) untuk memahami
proses perkembangan psikospiritual dapat digunakan dua dimensi, dimana keduanya
dilakukan dengan cara yang berbeda yakni eros melawan thanos (cinta melawan
mati). Berdasarkan kesadaran tersebut Wilber membagi teknik meditasi dalam 4
kuadran yaitu The Way of Form, The Expressive Way, The Negative Way, dan The
Falisitative Way.
The Way of Form dikenal sebagai meditasi konserfatif
atau Absortif, yaitu beberapa cara yang melibatkan objek nyata, seperti mantra,
yantra (desain simbolik), mudra (gerakan tangan), bija (Afirmasi), Kasina
(permurkaan atau warna), symbol (seperti naga, salib, teratai, hati, matahari).
The Expressive Way berkaitan dengan Tuhan, sipirit
dan energy. Merupakan versi dari meditasi dinamis meliputi: pernafasan kasar,
gerakan cepat, nyanyian keras dan lain-lain. Dengan cara ini seseorang
mengambil sesuatu yang menggangu, dan dalam bentuk meditasi lain seringkali
musuh harus dikatakan dan menjadi pusat dari meditasi. Berapa bentuk Shematic,
Metode Tantri, dan Sufi Dancing (Dzikir) dan “Berbicara dilidah” dalam gereja
Charimastic.
The Negative Way, seseorang mencoba mensingkirkan
semua bentuk dan semua ekspresi. Cara kerjanya adalah Letting Go, namun dalam
cara mengosongkan pikiran. Berapa contohnya adalah meditasi Pantjali yoga,
Latihan Zen Shikantaza, Neti-neti (bukan ini bukan itu).
The Facilatative Way, seseorang membuka kesadaran
kepada “apa yang ada disana”. Bentuk meditasi ini merupakan semua hal tentang
kesaksian terhadap apa yang terjadi, fokusnya adalah mengalir dengan apapun
yang dialami, mengikutinya dan membiarkannya. Dengan meditasi Vipassana,
Mahavipassana, dan Satipathana, seseorang berada pada pikiran yang penuh dari
apapun yang berlalu.
empat kuadran meditasi
(Rowan,1993;Prabowo,2007)
Ada beberapa macam meditasi paparan diatas dalam
penelitian ini lebih mengarah pada (1) meditasi pernafasan (L. Lichstein,
1988), meditasi ini menghayati gerak napas seseorang dari detik demi detik,
dengan proses bernapaslah secara alamiah dan menermatilah daya-upaya halus
untuk mengontrol atau mengendalikan, untuk memperpanjang atau memperpendek, untuk
mengubah atau menahan. Meditasi tidak memfokuskan pada napas sebagai objek
perhatian tetapi sebatas memperhatikan saja tanpa daya-upaya (Sudrijanta, 2011) Sedangkan efek dari tubuh memanipulasi
karbon dioksida merupakan cara ampuh dalam reaksi biokimia tubuh (L. Lichstein,
1988) (2) meditasi suara (Benson, 2000), objek yang menjadikan pusat perhatian
dalam meditasi ini adalah suara (3) meditasi gelembung pikiran, disebut sebagai
penyadaran pikiran, karena dilaksanakan dengan memperhatikan pikiran-pikiran
yang muncul (Benson, 2000).
No comments:
Post a Comment