PEMECAHAN MASALAH
A. Berpikir
Berpikir merupakan aktivitas kognitif yang lebih tinggi (Higher Order Cognition) dan melibatkan proses-proses kognitif yang lebih rendah (Lower Order Cognition) misalnya persepsi, ingatan, dan konsep-konsep. Pada umumnya berpikir diarahkan untuk menghasilkan pemecahan suatu masalah atau kesulitan.
Pemikiran menggunakan beberapa asumsi :
Setiap komponen proses kognitif tidak dapat dipisahkan dengan komponen lainnya.
Proses-proses kognitif yang lebih tinggi (HOC) didasarkan pada proses-proses yang lebih rendah (LOC).
Aktivitas pemecahan masalah atau pembentukan konsep elibatkan proses berpikir juga penalaran.
Berpikir dapat didefinisikan sebagai proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara komplek antara atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah (Glass da Holyoak, 1986; Solso, 1988).
Proses berpikir normal meliputi tiga komponen :
Berpikir adalah aktivitas kognitif yang terjadi dalam mental atau pikiran seseorang.
Berpikir merupaan proses yang melibatkan beerapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif. Pengetahuan ang pernah dimiliki diabung dengan informasi sehingga mengubah pengetahuan seseorang mengenai situasi yang sedang dihadapi.
Aktivitas berpikir diarahkan untuk menghasilkan pemecahan masalah.
B. Masalah (Problem)
Masalah/problem merupakan kesenjangan antara situasi yang dihadapi sekarang (present state) dengan tujuan yang diinginkan (desired goal or future state ). Keadaan sekarang disebut original state, sedangkan keadaan yang diharapkan disebut final state.
Secara visual suatu masalah melibatkan tiga komponen :
• Suatu keadaan sekarang atau yang sedang dihadapi (start).
• Keadaan atau tujuan yang diinginkan (goal).
• Prosedur atau aturan yang akan ditempuh apakah menurut pendekatan algoritmik atau heuristik.
C. Jenis Masalah
Secara umum masalah dapat dibedakan : masalah yang jelas dan masalah yang tidak jelas. Psikologi kogniyif mempelajari masalah-masalah yang memiliki tingkat kesulitan sedang, sehingga dapat diketahui bagaimana proses-proses kognitif yang terlibat di dalamnya. Misalnya, inducing structured, problem, transformation problem, dan arrangement problem.
Masalah yang jelas dan masalah yang tidak jelas
Berdasarkan tingkat masalah yang dihadapi, Evans (1991) membagi masalah menjadi 4 macam.
a) Masalah-masalah baik situasi sekarang maupun situasi yang diinginkan, keduanya diketahui. Jenis ini merupakan masalah –masalah yang mudah dipecahkan, termasuk masalah yang memiliki struktur jelas atau structured problem.
b) Masalah yang diketahui hanya pada situasi sekarang, tetapi situasi yang diinginkan tidak diketahui.
c) Masalah situasi yang diinginkan diketahui, tetapi situasi sekarang tidak diketahui. Jenis kedua dan ketiga ini termasuk kategori yang memiliki tingkat kesulitan sedang.
d) Masalah-masalah yang baik situasi sekarang maupun situasi yang diinginkan tidak diketahui. Jenis keempat ini merupakan masalah yang sangat kompleks atau sulit dipecahkan, termasuk unstructured problem.
Menurut Greeno (dalam Ellis and Hunt, 1993) masalah atau pronblem dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses-proses kognitif yang terlibat di dalam pemecahan masalah yaitu : inducing structured problem, transformation problem dan arrangement problem.
a) Inducing structured problem
Jenis masalah ini meminta seseorang untuk menemukan pola yang akan menghubungkan elemen-elemen masalah, antara satu elemen dengan yang lain.
b) Transformation Problem
Jenis maslah ini seseorang harus memanipulasi atau mengubah obyek-obyek dan simbol-simbol menurut aturan tertentu agar diperoleh suatu pemecahan.
c) Arrangement Problem
Jenis masalah ini seseorang harus mengatur atau menyusun ulang elemen-elemen suatu tugas agar diperoleh pemecahan.
D. Tahapan Pemecahan Masalah
Menurut Evans (1991) pemecahan masalah adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan pemilihan jalan keluar atau cara yang cocok bagi tindakan dan pengubahan kondisi sekarang (present state) menuju kondisi yang diharapkan (future state atau desired goal).
Langkah-langkah pemecahan masalah meliputi : pemahaman masalah, mencari beberapa gagasan bagi pemecahan, memilih salah satu yang paling memungkinkan, kemudian melaksanakan serta mengevaluasi hasil-hasilnya.
Pemahaman Masalah (Problem Understanding)
Agar dapat diperoleh suatu pemecahan yang benar, seseorang harus terlebih dahulu memahami dan mengenali gambaran pokok pesolan secara jelas.
Representasi Mental
Representasi masalah menunjuk pada proses mempersepsi dan menginterpretasi pokok persoalan. Aktivitas akan menghasilkan sejumlah identifikasi yang meliputi : (1) apa yang menjadi permasalahan sesungguhnya, (2) apa yang menjadi kriteria pemecahan, (3) keterbatasan-keterbatasan tertentu, dan (4) berbagai acam alternatif bagi pemecahan masalah.
Ruang Masalah
Ruang masalah juga sangat menentukan tingkat kemudahan atau kesulitan seseorang untuk mencari pemecahannya. Sebagai pegangan bahwa makin luas ruang suatu masalah maka makin sulit mencari jalan keluar atau pemecahannya.
Kesenjangan antara keadaan sekarang dengan yang diinginkan
Jarak kesenjangan antara keadaa yang sedang dihadapi sekarang (present state) dengan keadaan yag diinginkan (desired goal) juga mempengaruhi tingkat kemudahan atau kesulitan orang dalam memecahkan masalah.
E. Cara-Cara Mempresentasikan Masalah
Representasi masalah merupakan hal yang penting baik bagi pemahaman masalah maupun untuk mencari jalan keluarnya.Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mempresentasikan masalah adalah membuat daftar sifat, metrik, pohon bercabang, grafik dan gambar.
Simbol
Salah satu cara yang dianggap efektif untuk mempresentasikan persoalan yang abstrak ialah melalui simbol.
Daftar
Representasi masalah di dalam bentuk daftar sifat-sifat sangat membantu memecahkan masalah. Namun jika suatu masalah cukup rumit dan memiliki banyak sifat serta dimensi yang berbeda-beda, seseorang akan mengalami kesulitan sehingga model ini menjadi tidak efektif lagi untuk mempesentasikan masalah itu.
Metrik
Metrik adalah suatu bagan (chart) yang menunjukkan kemungkinan sejumlah kombinasi. Metrik juga membantu terutama jika masalah begitu kompleks.
Diagram pohon bercabang hirarkhis
Diagram seperti pohon bercabang menunjukkan duakali lebih sukses seperti juga penggunaan daftar dalam menghasilkan jawaban yang benar.
Grafik
Jika masalah tidak dapat dipresentasikan dalam bentuk simbol, daftar sifat, metrik, dan diagram pohon bercabang, namun harus digunakan bentuk representasi yang lain karena dianggap lebih cocok.
F. Metode Pemecahan Masalah
Metode atau strategi pemecahan masalah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Algoritmik
Suatu strategi yang menjamin ditemukan suatu pemecahan. Algoritmik bersifat deterministik. Contoh strategi algoritmik: penemuan secara acak (random search) baik sistematis maupun tidak sistematis. Metode penemuan secara acak hanya efisien pada ruang masalah yang sempit.
2) Heuristik
Adalah proses penggunaan pengetahuan seseorang untuk mengidentifikasi sejumlah jalan atau cara yang akan ditempuh dan dianggap menjanjikan bagi penemuan pemecahan suatu masalah. Strategi yang bersifat kecenderungan dan masih mengandung kemungkinan gagal. Namun kebanyakan sehari-hari orang banyak menggunakan strategi heuristik. Heuristik bersifat probalistik. Pendekatan heuristik pada ruang permasalahan yang luas. Contohnya: metode kedekatan, pengujian hipotesis, membagi masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, metode pencarian dengan langkah maju atau mundur, analogi atau pencocokan.
3) Proximity Methods
Seseorang menempuh jalan atau cara yang dipersepsi lebih mendekati tujuan yang diinginkan.
4) Analogi
Analogi merupakan cara yang sering digunakan orang, terutama hal ini sangat berguna bagi masalah yang relatif baru. Analogi dapat dilakukan dengan cara membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah dialami baik oleh yang bersangkutan atau orang lain.
5) Maching
Seseorang memahami situasi yang tengah dihadapi dengan tujuan yang diinginkan.
6) Generate-Test Method
Pemecahan masalah membutuhkan dua tahapan proses. Pertama, satu cara atau strategi pemecahan yang paling memungkinkan dicari atau dihasilkan. Kedua, gagasan pemecahan yang dihasilkan itu lalu diuji apakah dapat berjalan dengan baik atau efektif. Jika belum berhasil, akan dicari pemecahan lain yang paling memungkinkan kemudian diuji atau dipraktekkan. Cara seperti ini terus dilakukan sampai akhirnya ditemukan jalan pemecahan atas masalah itu.
7) Means-Ends Analysis
Strategi ini memfokuskan perhatian seseorang pada perbedaan antara keadaan yang dihadapi dengan keadaan yang diinginkan.
8) Backward Search
Strategi ini dilakukan dengan berjalan mundur. Maksudnya, meminta orang memulai pada tujuan yang diinginkan (goal state)dan bergerak mundur menuju pada keadaan yang dihadapi semula (original state)
9) Forward Search
Strategi berjalan ke depan. Seseorang mulai dari kenyataan yang dihadapi, kemudian secara bertahap bergerak menuju pada tujuan akhir yang diinginkan.
G. Penghalang Mental di dalam Proses Pemecahan Masalah
Functional Fixedness
Keterpakuan fungsional berarti seseoarng beranggapan bahwa fungsi dan kegunaan suatu objek atau benda adalah cenderung stabil dan menetap sepanjang waktu. Dengan kata lain, seseorang hanya memandang suatu benda berfungsi sebagaimana dirancang atau diinginkan oleh pembuatnya.
Mental Set atau Persistence of Set
Fenomena ini menunjuk pada kecenderungan orang untuk mempertahankan aktifitas mental yang telah dilakukan secara berulang-ulang dan berhasil ketika ia menghadapi masalah serupa namundi dalam situasi yang baru atau berbeda.
Perceptual Added Frame
Penambahan bingkai persepsual ini terjadi ketika orang yang menghadapi problem atau masalah kemudian tanpa sadar seolah-olah ia melihat adanya bingkai tersamar (pembatas) yang mengelilingi disekitar problem tersebut. Padahal ssungguhnya bingkai itu tidak ada, dan hanya ada di dalam bayangan persepsi seseorang. Bingkai tersamar ini kemudian membatasi gerak langkah orang tersebut dalam mencari jalan keluar atas persoalan yang sedang dihadapi.
Informasi yang tidak relevan
Makin lengkap fakta yang dikumpulkan makin baik.Tetapi yang perlu diingat adalah menemukan fakta-fakta yang penting, bukan semua fakta yang membuat masalah menjadi makin tidak jelas, karena terjadi campur aduk antara fakta-fakta yang relevan dengan yang tidak relevan terhadap masalah yang dihadapi.
H. Masalah Yang Tidak Jelas
Ada sejumlah masalah yang salah satu atau lebih dari tiga komponen itu tidak memiliki kejelasan, ini disebut masalah yang samar atau tidak jelas (ill-defined problem or unstructured problem).
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan orang untuk menghadapi masalah yang tidak jelas. Pertama, seseorang mula-mula membagi suatu masalah ke dalam beberapa bagian masalah yang lebih kecil. Selanjutnya, ia mulai mengerjakan masing-masing masalah yang lebih kecil secara terpisah. Di dalam mengerjakan masalah-masalah yang lebih kecil ini seseorang tidak perlu harus melakukannya secara berurutan, tetapi dapat melompat. Sesudah semuanya diselesaikan atau hampir selesai, kemudian ia menggabungkan masing-masing ke dalam keseluruhan masalah yang tengah dipecahkan.
Kedua, penambahan variabel pembatas lain ke dalam situasi permasalahan, sehingga masalah menjadi lebih terstruktur. Salah satu hambatan dalam menghadapi masalah yang tidak jelas ialah adanya beberapa keterbatasan seseorang di dalam memahaminya, dan tentu jug mencari pemecahan yang tepat. Untuk mencapai suatu pemecahan, bagaimanapun juga orang harus sengaja membatasi kemungkinan-kemungkinan yang ada pada masalah itu, sehingga tampak menjadi lebih sederhana (simpler). Cara ini memungkinkan permasalahan dapat ditangani secara lebih mudah (manageable).
Strategi ketiga, seseorang mulai mengerjakan tugas atau memecahkan masalah meski ia belum memahami permasalahan dengan baik atau lengkap.
Strategi keempat, seeorang harus berhenti pada saat telah ditemukan suatu pemecahan meskipun belum merupakan pemecahan yang paling baik. Pada saat yang lain oran itu dapat menyempurnakannya atau mungkin menemukan alaternatif pmecahan lainyang lebih baik. Perlu diingat bahwa masalah yang tidaka jelas mengandung ketidakpastian baik kondisi yang sedang dihadpi maupun tujuan yang diinginkan, sehingga pemecahan yang dianggap baik pada waktu itu dapat bersifat sementara. Pada waktu yang lain seseorang mungkin dapa menemukan alternatif pemecahan lain yang lebih baik atsu efektif.
I. Pelatihan Ketrampilan Pemecahan Masalah
John D. Bransford dan Barry S. Stein (1984) mengajukan suatu model yang disebut IDEAL approach untuk meningkatkan ketrampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
I = Identifikasi masalah
D = Definisi dan representasi masalah
E = Eksplorasi berbagai kemungkinan strategi
A = Aksi berdasarkan strategi yang telah dipilih
L = Lihat kembali dan evaluasi hasil-hasilnya
I = Identifikasi masalah
Identifikasi masalah atau pencarian pokok persoalan. Sepintas tampak sederhana, tapi dalam kenyataan merupakan aktifitas yang sangat penting dan menentukan tindakan-tindakan berikutnya.
D = Definisi dan representasi masalah
Setelah masalah pokok ditemukan, tindakan berikutnya merumuskan dan menggambarkan persoalan secermat mungkin. Meskipun batas antara identifikasi masalah dan definisi masalah agak kabur, namun kedua aspek ini sebenarnya agak berbeda.Pada definisi masalah menunjuk pada dimana letak permasalahan yang sebenarnya sehingga gambaran konkrit bis dibuat.
E = Ekplorasi berbagai kemungkinan strategi
Aktivitas ini mncakup bagaimana reaksi seseorang terhadap suatu masalah sambil mempertimbangkan pilihan strategi yang mungkin bisa digunakan.
A = Aksi atau tindakan
Strategi-strategi yang sudah di pilih kemudian diterapkan untuk memperoleh suatu pemecahan atas masalah yang sedang dihadapi.
L = Lihat efek-efeknya
Pada tahap akhir, orang harus melakukan evaluasi mengenai apakah strategi yang digunakan bisa berjalan dengan baik atau tidak.
J. Petunjuk Pemecahan Masalah
1) Sikap (Attitudes)
• Berpikir positif terhadap masalah
• Berpikir positif terhadap kemampuan memecahkan masalah
• Berpikir secra sistematis
2) Tindakan (Actions)
• Rumuskan masalahnya
• Cari dan kumpulkan fakta-fakta
• Fokuskan pikiran pada fakta-fakta yang penting
• Temukan gagasan masalah untuk pemecahan masalah
• Pilih gagasan yang terbaik dan laksanakan
No comments:
Post a Comment