PENGANTAR
Komunitas-komunitas merupakan setting penelitian yang sangat berguna
Penelitian komunitas dapat diartikan sharing dengan warga beberapa aspek yang harus dikontrolnya dalam penelitian laboratorium
Komunitas adalah laboratorium yang sangat luas.
Dari komunitas, problematik penelitian yang harus dijawab, data lapangan dan sumber inspirasi bisa muncul untuk dijasikan sebagai pusat kajian ilmiah
LIMA (5) PERTANYAAN KUNCI PENELITIAN KOMUNITAS
1. Fenomena (Isu, Topik, Proses) apa kita akan studi?
2. Dari Perspektif teori dan nilai (value) apa kita akan melakukan studi?
3. Pada level analisis apa kita akan melakukan penelitian?
4. Dalam konteks kultural apa kita akan melakukan riset dan bagaimana kita akan memahami konteks?
5. Dalam hubungan dengan komunitas apa kita akan melakukan riset?
Perspektif Riset Komunitas
Epistemologi berhubungan dengan bagaiman pengetahuan didapatkan
Ada dua perspektif,
1. Positivistic: teknoligis: melakukan riset yang berhubungan dengan problem sosial. Peneliti mencoba untuk bebas nilai dan netral
2. Contextualist: Dialektis: Peneliti mencoba mempertentangkan dua posisi (definisi atau teori) yang digunakan. Caranya dengan cara memisahkan presim-premis secara tegas dan eksplisit, memperhatikan “suara yang tidak pernah didengar”, Memperkuat cara pandang
LEVEL ANALISIS EKOLOGIS RISET KOMUNITAS
Berhubungan dengan pertanyaan 3 yaitu pada level ekologis apa analisis akan diterapkan pada riset komunitas
Psikologi umumnya melihat level indicidu dalam analisisnya. Ketika level analisis ditingkatkan pada komunitas, maka pemahaman akan fenomena komunitas harus juga dipahami.
Kita harus memahami, apakah fenomena itu karan peran individu atau komunitas. Sehingga memilih analisis yang ekologis itu dapat tepat dilakukan
MEMAHAMI KONTEKS BUDAYA RISET
Berhubungan dengan pertanyaan 4 yaitu dalam konteks budaya apakah riset akan dilakukan dan bagaimana kita memami konteks tersebut?
Ada beberapa tantang melakukan studi untuk konteks budaya:
Asumsi bahwa populasi homogen: pemahaman akan keberagaman dalam setiap budaya harus melandasi pemikiran peneliti. Orang cenderung melihat beragam pada ingroupnya dan homogen pada out groupnya.
Asumsi bahwa metodologinya ekuivalen (seimbang). Apakah topik riset yang diteliti juga bisa diteliti dengan metode yang sama pada budaya lain
Rancangannya between-Group atau Within-Group. Berhubungan dengan konsep etic dan emik
Petunjuk untuk memahami konteks budaya dalam riset komunitas
Buatlah partnership yang kolaboratif antara antara peneliti dengan anggota suatu komunitas budaya tertentu
Definisikan budaya kelompok dalam istilah yang biasa mereka gunakan (dalam interpretasinya)
Mencari pemahaman adanya keragaman dalam kelompok atau komunitas budaya dan cari faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
Gunakan metode penelitian kualitatif sebagai pendekatan yang utama
Apabila pengetahuan tentang berbagai faktor budaya masih minim, hindarkan usaha melakukan perbandingan budaya.
Selalulah berharap bisa memodifikasi setiap hal dalam komunitas budaya tersebut dengan menggunakan asumsi teori, teknik pengukuran, metode interview, analisis data , teknik statistik, dan metode pelaporan yang berbeda.
RISET KOMUNITAS SEBAGAI COLLABORATIVE PARTNETSHIP
Topik ini berhubungan dengan pertanyaan 5 yaitu dalam hubungan apa dengan komunitas kita melakukan riset.
Metaporanya adalah hubungan antara tamu dengan tuan rumahnya.
Riset dan tindakan sifatnya inseparable dan simultan. Karena itu hal ini menjadi tantangan
LIMA PRINSIP PARTNERSHIP RISET KOMUNITAS
Riset komunitas adalah pertukaran sumber daya
Riset komunitas adalah alat (tool) untuk tindakan sosial
Evaluasi tindakan sosial adalah dilandasi ethical imperative
Riset Komunitas menghasilkan produk yang berguna untuk masyarakat
No comments:
Post a Comment