psikologi sains

wacana saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu

Tuesday, February 14, 2012

Sumber-sumber Stress


Menurut Auerbach dan Gramling (2002), mengemukakan bahwa keadaan yang menyababkan stres disebut dengan stressor. Hans Selye (1956) membedakan stressor dalam 3 golongan, antara lain :
1.      Stresor fisikbiologik : dingin, panas, infeksi, rasa nyeri, pukulan dan lain-lain.
2.      Stresor psikologis : takut, khawatir, cemas, marah, kekecewaan, kesepian, jatuh cinta dan lain-lain.
3.      Stresor sosial budaya : menganggur, perceraian, perselisihan dan lain-lain.
            Sumber stress itu sendiri terjadi karena adanya tuntutan-tuntutan untuk mencapai target yang cukup berat dan waktu kerja yang mendesak. Stres dibedakan menjadi dua yaitu stres yang merugikan dan merusak yang disebut distress, dan stres yang positif dan menguntungkan, yang disebut eustres. Setiap individu mempunyai reaksi yang berbeda terhadap jenis stres,  dalam kenyataannya stres menyebabkan sebagian individu menjadi putus asa tetapi bagi individu lain justru dapat menjadi dorongan baginya untuk lebih baik (Tanumidjojo, dkk 2004).

           Selain itu, stresor dapat dibedakan berdasarkan bobot dan jangka waktunya. Auerbach dan Gramling (2002) menjelaskan bahwa stresor dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori umum yaitu :
a)        Catastrophic events
Berasal dari kata catastrophes yang berarti kejadian yang mendadak. Kejadian ini sering menyerang ketenangan hidup atau bencana yang mendorong orang berada diluar kapabilitas coping yang dimiliki. Catastrophes mencakup bencana alam seperti gempa bumi, tsunami Aceh, angin tornado, kebakaran, banjir, lumpur Lapindo, angin ribut, peperangan, penyiksaan, kecelakaan mobil, kekejaman serangan fisik, dan penyerangan seksual. Catastrophes sering berlanjut mempengaruhi kesehatan mental penderita dalam kurun waktu yang lama bahkan setelah kejadian pemicu berakhir.
b)       Perubahan besar dalam hidup.
Kejadian-kejadian yang paling menekan atau stressfull bagi orang dewasa melibatkan perubahan besar dalam hidup, seperti kematian pasangan hidup atau anggota keluarga, perceraian, panahanan, kehilangan pekerjaan, dan ketidakmampuan besar pada pribadi maupun penyakit yang diderita. Kejadian positif terkadang dapat menjadi komponen yang menekan atau menjadi kondisi stresfull.
c)        Keadaan yang mengganggu sehari-hari.
Stres merupakan hasil taransaksi individu dengan keadaan yang mengganggu sehari-hari, baik yang menyinggung soal pekerjaan, hubungan personal, dan keadaan sekitar tempat kita hidup sehari-hari. Keadaan ini mungkin dapat dikategorikan sebagai gangguan minor, namun ketika terakumulasi seiring dengan waktu, gangguan ini dapat menyababkan stres yang signifikan. Keseluruhan efek yang dialami seseorang terhadapkeadaan yang mengganggu sehari-hari memiliki relasi yang kuat dengan mood harian individu.
Akibat fisiologis dari stress antara lain adalah tekanan darah naik, mulut kering, berkeringat, sering pusing, sakit perut, badan lemas, mudah marah, dan atau sulit tidur (Lanoil, 1986) ; Yang membuat kompleks masalah ini adalah bahwa efeknya tidak dapat diperhitungkan, karena persepsi stress merupakan fungsi kepribadian dan bervariasi pada setiap individu. Setiap orang mempunyai titik dimana stress menjadi eksesif (berlebihan) dan dapat menurunkan kesehatan dan keefektifan bekerja (Kiev and Kohn, 1979).
Setiap orang memiliki kemungkinan berhadapan dengan hal-hal yang menyebabkan stress (stressor) setiap saat, tidak mungkin ada kehidupan tanpa stressor, karena stressor dapat mematahkan semangat pada individu tertentu dan dapat juga membangkitkan semangat pada individu lain.

No comments: