psikologi sains

wacana saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu

Sunday, December 25, 2011

10 kriteria racun yang harus dihilangkan dalam berkerja





Racun pertama : Menghindar . Gejalanya, lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat. Antibodinya : Realitas

Cara : Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedih-annya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan se-tiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.

Racun kedua : Ketakutan Gejalanya, tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesu-litan keuangan, konflik perkawinan, kesulitan seksual.
Antibodinya : Keberanian

Cara : Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah 99 per-sen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah me-lalui sikap mental yang benar. Kebenarian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.


Racun ketiga : Egoistis. Gejalanya Nyiyir, materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi. Antibodinya : Bersikap sosial.

Cara : Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.

Racun keempat : Stagnasi . Gejalanya berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia. Antibodinya : Ambisi

Cara : Teruslah bertumbuh, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. kita akan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.


Racun kelima : Rasa rendah diri . Gejala : Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak me-miliki kemampuan bersaing. Antibodinya : Keyakinan diri.

Cara : Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah men-dapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.

Racun keenam : Narsistik. Gejala : Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu. Antibodinya : Rendah hati.

Cara : Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.

Racun ketujuh : Mengasihani diri. Gejala : Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, meng-hunjam diri, merasa menjadi orang termalang di dunia. Antibodinya : Sublimasi

Cara : Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain.

Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan Gejala : Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian. Antibodinya : Kerja
Cara : Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita ren-canakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti

Racun kesembilan : Sikap tidak toleran. Gejala : Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terha-dap agama tertentu, prasangka religius. Antibodinya : Kontrol diri
Cara : Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dari keberagaman kultur dan agama.

Racun kesepuluh : Kebencian. Gejala : Keinginan balas dendam, kejam, bengis. Antibodinya : Cinta kasih

Cara : Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidak-bahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
 ·  ·  ·  · 4 menit yang lalu

1 comment:

Nila said...

Itulah kebiasaan2 buruk manusia yg kbanyakan tdk menyadarinya...